=====================
Rasulullah bersabda “Sesungguhnya syareatku datang dengan membawa 360 thariqah (metode pendekatan pada Allah), siapapun yang menempuh salah satunya pasti selamat” (Imam Asy Sya’rany, Mizan Al Qubra: 1:30)
------------------------------------------------------
Dari semua tharekat sufi yang ada didunia pada pengamalannya terbagi menjadi tiga macam yaitu :
------------------------------------------------------
1- Tharekat mahabbah
2- Tharekat mujahadah
3- Tharikat Haram jadah
------------------------------------------------------
Sebagian besar tharekat yang ada didunia adalah tharekat mujahadah, tharekat mujahadah adalah metode pendekatan kepada Allah dengan mengandalkan kesungguhan dalam beribadah, sehingga melalui kesungguhan beribadah tersebut diharapkan secara bertahap seorang hamba akan mampu menapaki jenjang demi jenjang martabat maqamat untuk mencapai derajat kedekatan disisi Allah dengan sedekat dekatnya
------------------------------------------------------
Sedangkan tharekat mahabbah adalah tharekat yang mengandalkan rasa cinta dan syukur, bukan dari banyaknya amalan yang menjadi kewajiban utama
------------------------------------------------------
Dalam perjalanan menuju kepada Allah seorang hamba beribadah atas dasar cinta kepadaNya, tidak ada target tujuan maqamat (derajat)
dalam mengamalkan kewajiban dan berbagai amalan dalam hal ini
------------------------------------------------------
Tapi dengan melaksanakan ibadah secara ikhlas tanpa memikirkan pahala, baik pahala dunia maupun pahala akhirat, tetapi semata-mata karena si hamba yang penuh cinta pada Al Khaliq
------------------------------------------------------
Cinta dalam bahasa arab adalah hubb, Kata para sufi hubb dipilih untuk cinta karena ia berasal dari dua huruf, (Ha) dan (Ba)
------------------------------------------------------
Apa kaitannya huruf Ha dan Ba dengan definisi cinta?
------------------------------------------------------
HA dalam pengucapan makhraj huruf berasal dari pangkal tenggorokan kita yang paling dalam, dan BA berasal dari ujung bibir yang paling luar
------------------------------------------------------
Semua pelafalan huruf dalam Bahasa Arab punya tempatnya dalam rongga mulut dan tenggorokan kita
------------------------------------------------------
Begitu juga Ha dan Ba, ia berasal di awal dan akhir, Sehingga melalui penempatan posisi huruf ini, menurut para sufi, cinta yang hakiki kepada Allah haruslah ibarat kata hubb itu sendiri, berasal dari yang paling awal, dan berhenti pada yang paling akhir
------------------------------------------------------
Cinta kepada Tuhan adalah awal dan akhir, lahir dan bathin, kepasrahan yang sempurna, Dalam metode mahabbah bukan kedudukan disisi Allah yang dicari tapi yang terpenting ialah menjadi kekasih yang cinta dan dicintai oleh Allah
------------------------------------------------------
Tharikat haram jadah itu pula banyak tersebar dinusantara ini, dengan modusnya fulus dan paha yg mulus, naaah itu dia tharikat yg ngetop khususnya di daerah saya (DiLOMBOK) gurunya banyak memproklamasikan bahwa dirinya adalah seorang wali Allah dll
---------------------------------------------
BERHIMPUN :
------------------------------------------------------
Berhimpun Syareat, Tarekat, Hakekat dan Makrifat dinamakan Diri yang empat
------------------------------------------------------
Berhimpun Iman, Islam, Tauhid, Makrifat dinamakan Nurani
------------------------------------------------------
Berhimpun Ujud, Ilmu, Nur , Syuhud dinamakan Syawa’an
------------------------------------------------------
Berhimpun Hayat, Kudrat, Iradat, Ilmu dinamakan Sirr
------------------------------------------------------
Berhimpun Nafas, Anfas, Tanafas, Nufus dinamakan Insan
------------------------------------------------------
Berhimpun Tanah, Air, Api, Angin dinamakan Jisim
------------------------------------------------------
Berhimpun Badan, Hati, Nyawa, Rasa dinamakan Rohani
------------------------------------------------------
Berhimpun Wadi, Madi, Mani, Manikam dinamakan Basyariah
------------------------------------------------------
Berhimpun Kulit, Daging, Tulang dan Urat dinamakan Jasad
------------------------------------------------------
Berhimpun Loh, Kalam, Nur , Akal dinamakan Manusia
------------------------------------------------------
Berhimpun Warna, Rupa, Rasa, Penciuman dinamakan Jasad
------------------------------------------------------
Berhimpun Roh, Nur, Kalam, Akal dinamakan Ruh Idhafi
------------------------------------------------------
Berhimpun Dzat, Sifat, Asma, Afaal dinamakan Allah
------------------------------------------------------
Berhimpun Jamal, Jalal, Kamal, Kahar dinamakan Ya Dzal Jalalli wal Ikram
------------------------------------------------------
Tharikat itu ada kaitanNya dengan dzikir "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari-Ku." (QS. Al-Baqarah [2]: 152)
------------------------------------------------------
Tsabit Al-Banani berkata, “Saya tahu kapan Allah mengingatku.”
------------------------------------------------------
Orang-orang pun merasa khawatir dengan ucapannya sehingga mereka pun bertanya, “Bagaimana kamu mengetahuinya?”
------------------------------------------------------
Tsabit menjawab, “Saat aku mengingat-Nya, maka Dia mengingatku.”
------------------------------------------------------
Dalam Hadits Qudsi disebutkan, “Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku akan bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak karena Aku.” (HR. Baihaqi & Hakim)
------------------------------------------------------
Sahabat Nabi SAW, Muadz bin Jabal berkata, “Tidak ada yang disesali oleh penghuni surga selain waktu yang mereka lewatkan tanpa berdzikir kepada Allah Ta’ala.”
------------------------------------------------------
Seorang Muslim diajarkan dan dilatih untuk setiap saat terhubung dengan Sang Pencipta. Selain ritual shalat lima waktu, ada pula shalat sunnah beserta tambahan dzikir yang bisa dilakukan setiap waktu
------------------------------------------------------
Dzikir adalah momen sang hamba terhubung dengan Allah Ta'ala. Demikian pentingnya keterhubungan ini sehingga Baginda Rasulullah SAW mengajarkan berbagai doa sebagai bentuk dzikir di semua keadaan
------------------------------------------------------
Saat bangun tidur ada doanya
Saat makan ada doanya
Saat berpakaian ada doanya
Saat bercermin ada doanya
Saat buang air ada doanya
Saat berhubungan suami istri ada doanya
Saat memulai pekerjaan ada doanya
Saat KETEMU JANDA pun jugak ada doaNya
------------------------------------------------------
Semua latihan menghubungkan kegiatan fisik kepada Dia diharapkan merembet kepada semua gerakan di hati
------------------------------------------------------
Saat khawatir kepada anak, ingat Allah
Saat gundah gulana ditinggal yang terkasih, ingat Allah
Saat kesal menempuh kemacetan, ingat Allah
Saat merasa frustasi oleh keadaan, ingat Allah.
------------------------------------------------------
Demikian seterusnya, sehingga mentalitas dzikir seperti ini membuat kesadaran akan adanya Allah Pengurus alam semesta memberi dia harapan saat merasa tak berdaya, memberi kekuatan saat lemah, memberi peringatan saat di mabuk kesenangan dan memberi rasa kasih bahkan di saat kita tersakiti
------------------------------------------------------
Seseorang yang tertempa dzikir tak akan bisa menodai orang lain dengan lisannya, mengutuk orang lain lewat amarahnya, mencuri atau menipu sesama karena kerakusannya, apalagi MENGEBOM diri hingga mencederai jiwa mulia sesama manusia
------------------------------------------------------
INGATLAH BAHWA, Apa yang tampak sebagai kebenaran adalah pemutarbalikan kata dari kebenaran obyektif MAKNA DAN TUJUAN “Ha” dan “Ho” adalah kata-kata yang tidak perlu dijelaskan lebih jauh kalau sudah diketahui maksudnya
--------------
(Tuak Lombok ilahi)
Rasulullah bersabda “Sesungguhnya syareatku datang dengan membawa 360 thariqah (metode pendekatan pada Allah), siapapun yang menempuh salah satunya pasti selamat” (Imam Asy Sya’rany, Mizan Al Qubra: 1:30)
------------------------------------------------------
Dari semua tharekat sufi yang ada didunia pada pengamalannya terbagi menjadi tiga macam yaitu :
------------------------------------------------------
1- Tharekat mahabbah
2- Tharekat mujahadah
3- Tharikat Haram jadah
------------------------------------------------------
Sebagian besar tharekat yang ada didunia adalah tharekat mujahadah, tharekat mujahadah adalah metode pendekatan kepada Allah dengan mengandalkan kesungguhan dalam beribadah, sehingga melalui kesungguhan beribadah tersebut diharapkan secara bertahap seorang hamba akan mampu menapaki jenjang demi jenjang martabat maqamat untuk mencapai derajat kedekatan disisi Allah dengan sedekat dekatnya
------------------------------------------------------
Sedangkan tharekat mahabbah adalah tharekat yang mengandalkan rasa cinta dan syukur, bukan dari banyaknya amalan yang menjadi kewajiban utama
------------------------------------------------------
Dalam perjalanan menuju kepada Allah seorang hamba beribadah atas dasar cinta kepadaNya, tidak ada target tujuan maqamat (derajat)
dalam mengamalkan kewajiban dan berbagai amalan dalam hal ini
------------------------------------------------------
Tapi dengan melaksanakan ibadah secara ikhlas tanpa memikirkan pahala, baik pahala dunia maupun pahala akhirat, tetapi semata-mata karena si hamba yang penuh cinta pada Al Khaliq
------------------------------------------------------
Cinta dalam bahasa arab adalah hubb, Kata para sufi hubb dipilih untuk cinta karena ia berasal dari dua huruf, (Ha) dan (Ba)
------------------------------------------------------
Apa kaitannya huruf Ha dan Ba dengan definisi cinta?
------------------------------------------------------
HA dalam pengucapan makhraj huruf berasal dari pangkal tenggorokan kita yang paling dalam, dan BA berasal dari ujung bibir yang paling luar
------------------------------------------------------
Semua pelafalan huruf dalam Bahasa Arab punya tempatnya dalam rongga mulut dan tenggorokan kita
------------------------------------------------------
Begitu juga Ha dan Ba, ia berasal di awal dan akhir, Sehingga melalui penempatan posisi huruf ini, menurut para sufi, cinta yang hakiki kepada Allah haruslah ibarat kata hubb itu sendiri, berasal dari yang paling awal, dan berhenti pada yang paling akhir
------------------------------------------------------
Cinta kepada Tuhan adalah awal dan akhir, lahir dan bathin, kepasrahan yang sempurna, Dalam metode mahabbah bukan kedudukan disisi Allah yang dicari tapi yang terpenting ialah menjadi kekasih yang cinta dan dicintai oleh Allah
------------------------------------------------------
Tharikat haram jadah itu pula banyak tersebar dinusantara ini, dengan modusnya fulus dan paha yg mulus, naaah itu dia tharikat yg ngetop khususnya di daerah saya (DiLOMBOK) gurunya banyak memproklamasikan bahwa dirinya adalah seorang wali Allah dll
---------------------------------------------
BERHIMPUN :
------------------------------------------------------
Berhimpun Syareat, Tarekat, Hakekat dan Makrifat dinamakan Diri yang empat
------------------------------------------------------
Berhimpun Iman, Islam, Tauhid, Makrifat dinamakan Nurani
------------------------------------------------------
Berhimpun Ujud, Ilmu, Nur , Syuhud dinamakan Syawa’an
------------------------------------------------------
Berhimpun Hayat, Kudrat, Iradat, Ilmu dinamakan Sirr
------------------------------------------------------
Berhimpun Nafas, Anfas, Tanafas, Nufus dinamakan Insan
------------------------------------------------------
Berhimpun Tanah, Air, Api, Angin dinamakan Jisim
------------------------------------------------------
Berhimpun Badan, Hati, Nyawa, Rasa dinamakan Rohani
------------------------------------------------------
Berhimpun Wadi, Madi, Mani, Manikam dinamakan Basyariah
------------------------------------------------------
Berhimpun Kulit, Daging, Tulang dan Urat dinamakan Jasad
------------------------------------------------------
Berhimpun Loh, Kalam, Nur , Akal dinamakan Manusia
------------------------------------------------------
Berhimpun Warna, Rupa, Rasa, Penciuman dinamakan Jasad
------------------------------------------------------
Berhimpun Roh, Nur, Kalam, Akal dinamakan Ruh Idhafi
------------------------------------------------------
Berhimpun Dzat, Sifat, Asma, Afaal dinamakan Allah
------------------------------------------------------
Berhimpun Jamal, Jalal, Kamal, Kahar dinamakan Ya Dzal Jalalli wal Ikram
------------------------------------------------------
Tharikat itu ada kaitanNya dengan dzikir "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari-Ku." (QS. Al-Baqarah [2]: 152)
------------------------------------------------------
Tsabit Al-Banani berkata, “Saya tahu kapan Allah mengingatku.”
------------------------------------------------------
Orang-orang pun merasa khawatir dengan ucapannya sehingga mereka pun bertanya, “Bagaimana kamu mengetahuinya?”
------------------------------------------------------
Tsabit menjawab, “Saat aku mengingat-Nya, maka Dia mengingatku.”
------------------------------------------------------
Dalam Hadits Qudsi disebutkan, “Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku akan bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak karena Aku.” (HR. Baihaqi & Hakim)
------------------------------------------------------
Sahabat Nabi SAW, Muadz bin Jabal berkata, “Tidak ada yang disesali oleh penghuni surga selain waktu yang mereka lewatkan tanpa berdzikir kepada Allah Ta’ala.”
------------------------------------------------------
Seorang Muslim diajarkan dan dilatih untuk setiap saat terhubung dengan Sang Pencipta. Selain ritual shalat lima waktu, ada pula shalat sunnah beserta tambahan dzikir yang bisa dilakukan setiap waktu
------------------------------------------------------
Dzikir adalah momen sang hamba terhubung dengan Allah Ta'ala. Demikian pentingnya keterhubungan ini sehingga Baginda Rasulullah SAW mengajarkan berbagai doa sebagai bentuk dzikir di semua keadaan
------------------------------------------------------
Saat bangun tidur ada doanya
Saat makan ada doanya
Saat berpakaian ada doanya
Saat bercermin ada doanya
Saat buang air ada doanya
Saat berhubungan suami istri ada doanya
Saat memulai pekerjaan ada doanya
Saat KETEMU JANDA pun jugak ada doaNya
------------------------------------------------------
Semua latihan menghubungkan kegiatan fisik kepada Dia diharapkan merembet kepada semua gerakan di hati
------------------------------------------------------
Saat khawatir kepada anak, ingat Allah
Saat gundah gulana ditinggal yang terkasih, ingat Allah
Saat kesal menempuh kemacetan, ingat Allah
Saat merasa frustasi oleh keadaan, ingat Allah.
------------------------------------------------------
Demikian seterusnya, sehingga mentalitas dzikir seperti ini membuat kesadaran akan adanya Allah Pengurus alam semesta memberi dia harapan saat merasa tak berdaya, memberi kekuatan saat lemah, memberi peringatan saat di mabuk kesenangan dan memberi rasa kasih bahkan di saat kita tersakiti
------------------------------------------------------
Seseorang yang tertempa dzikir tak akan bisa menodai orang lain dengan lisannya, mengutuk orang lain lewat amarahnya, mencuri atau menipu sesama karena kerakusannya, apalagi MENGEBOM diri hingga mencederai jiwa mulia sesama manusia
------------------------------------------------------
INGATLAH BAHWA, Apa yang tampak sebagai kebenaran adalah pemutarbalikan kata dari kebenaran obyektif MAKNA DAN TUJUAN “Ha” dan “Ho” adalah kata-kata yang tidak perlu dijelaskan lebih jauh kalau sudah diketahui maksudnya
--------------
(Tuak Lombok ilahi)
Posted by 17:08:00 and have
0
komentar
, Published at
No comments:
Post a Comment