Bau pare lek punie.. Lek turide te bau pace.. Bareng2 irup lek dunie.. Nunas rede jok sak kuase..

HAKIKAT SHALATUL DAIMUL HAQ

HAKIKAT SHALATUL DAIMUL HAQ

"HAKIKAT SHALATUL DAIMUL HAQ"
============================
Wahai tuak, Engkau tidak akan pernah bisa mendirikan shalat dengan khusuk, sebelum AKU bertajali dalam shalat-MU, karena khusuk itu sendiri adalah “KELAKUAN KU” (tajali af'al-ku)
.
Kalau masih ENGKAU yang shalat, maka engkau tidak akan pernah khusuk dalam shalatmu, kalau memang engkau bisa khusuk, itu karena prasangkamu, yang merupakan produk dari pikiran dan jiwamu
.
Bagaimana supaya AKU bertajali dalam shalat MU (dirimu).!?. INGATLAH BAHWA Shalat itu adalah sebuah hidangan, yang AKU suguhkan untuk dinikmati oleh para hamba-KU, dan kenikmatan serta keindahan dalam hidangan shalat itu tak terlukiskan dan terbayangkan rasanya, dan kenikmataan rasa itu tidak pernah berkurang sedikitpun dari dulu sampai sekarang, seperti rasa nikmat dan keindahan yang telah dirasakan oleh Rasulullah dan para Wali-KU
.
Andaikata engkau, mengetahui rahasia dalam shalat itu, maka engkau tidak akan pernah meninggalkan shalat, walau sedetik lamanya
.
Ketahuliah wahai tuak, Shalat lima waktu dan shalat sunah yang lainya yang kau kerjakan itu, adalah jalan untuk menuju “kematian” (fana),
setelah engkau fana dalam shalatmu, maka selanjutnya engkau akan “baqa” bersama-KU, dengan begitu maka engkau akan mampu mendirikan shalat-mu, sehingga setiap tarikan nafasmu, detak jantungmu, perkataanmu, sikap dan perbuatan engkau adalah wujud dari shalat itu sendiri, shalat yang sudah menyatu dalam darah dan dagingmu, dan itu hanya mampu dan bisa engkau dapati disaat engkau dalam keadaan fana dan baqa bersama-KU
.
Bila engkau telah fana dalam shalatmu, maka ketahuilah tuak, shalat itu adalah medan qadim (perjamuan agung KU kepada para hamba-KU), dalam maqam fana itu, telah menunggu ruh Rasul dan Nabimu Muhammad saw dan para kekasih-KU, beliau akan menjamu-mu dalam maqam itu, sehingga rasa-mu (sirr, zauq) benar-benar merasakan kehadiran beliau semua
yang menjemputmu dalam maqam fana
.
Engkau akan merasakan ketulusan, cinta kasih dan kelembutan dari Rasulullah dan para Wali-KU, pada kondisi itu jasadmu akan terasa menggigil (seakan tidak mampu menopang diriMU sendiri), akal pikiranmu dan kesadaranmu tidak berpungsi, karena tertawan oleh cahaya Rasulullah dan para Wali-KU, hatimu akan menyaksikan segala keindahan KU yang nyata dalam diri Rasulullah dan para Wali-KU, ruh engkau akan dipenuhi oleh rasa cinta kasih dari Rasulullah dan para Wali-KU, yang merupakan manefestasi dari diri-KU, sirr-mu (rasa, zauq) akan dibimbing oleh Rasulullah dan para Wali-KU, untuk menyaksikan "WAJAH KU"
.
Wahai tuak, apabila ENGKAU di dalam mengerjakan shalatmu, telah sampai pada maqam fana, maka shalatmu akan masuk ke dalam maqam baqa’, sehingga engkau bisa mendirikan dan menegakkan shalat dalam setiap tarikan nafas dan detak jantungmu, inilah yang dinamakan SHALATUL DAIMUL HAQ, shalat yang tak berkesudahan
.
Maka ketahuilah wahai tuak, begitu juga shalatnya Rasulullah dan para Wali-KU, bila ENGKAU bisa sampai pada maqam itu, maka ENGKAU telah sampai pada maqam shalatnya beliau semua, walau dengan kadar yang berbeda
.
Bila sudah begitu, maka ENGKAU akan merasakan kenikmatan dan kelezatan disaat mengerjakan shalat berjamaah dengan Rasulullah dan para Wali-KU, engkau akan merasakan nikmatnya shalat, seperti yang dirasakan oleh Rasulullah dan para Wali-KU, dan nilai shalatmu sendiri lebih dari sesuatu yang bisa kau sebutkan dan lukiskan, bahkan lebih dari hanya sekedar khusuk itu sendiri
.
Inilah yang disebut shalat dengan rasa (sirr, zauq), yaitu sempurnanya shalat, antara syariat, tariqah, hakikat dan makrifat, atau shalatnya semua anggota tubuh yang dzahir dan bathin mu, shalatnya jasad, akal pikiran, hati, ruh dan sirr mu, dan inilah yang disebut hakikat dari shalat berjamaah
.
Ketahuilah wahai tuak, bahwa kunci mengetahui AKU (ma’rifah Allah) adalah mengetahui diri MU sendiri, Seperti firman-KU :
.
“AKU akan memperlihatkan pada mereka tanda-tanda (kekuasaan) KU atas segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an adalah benar.” (Q.S. Fussilat [41]: 52)
.
Demikian pula sabda Nabi Saw : “Siapa saja yang tahu akan dirinya, maka ia telah mengetahui Tuhannya.”
.
Tidak ada sesuatupun paling dekat denganmu kecuali dirimu sendiri, Maka jika ENGKAU tidak mengetahui dirimu, bagaimana mungkin ENGKAU bisa mengetahui AKU adalah Tuhanmu?
.
Jika engkau katakan bahwa engkau telah mengetahui diri KU, yang engkau tahu itu sebenarnya adalah diri bagian jasmani (anggota badan) yang terdiri dari tangan, kaki, kepala dan lainnya
.
Engkau tidak mengetahui apa yang tersimpan dalam batinmu, yang bila sedang marah, ia mendorongmu untuk bertengkar, Jika sedang bernafsu, ia mengajakmu kawin, Jika sedang lapar, ia memintamu makan, jika sedang haus, ia menuntutmu minum, DAN HEWAN SANGAT MIRIP DENGANMU DALAM HAL INI
.
Maka itu, yang wajib ENGKAU lakukan adalah mengenali hakikat pada dirimu hingga engkau tahu apa sebenarnya dirimu, dari mana engkau datang hingga sampai di tempat ini, untuk tujuan apa engkau diciptakan, dengan apa engkau bisa meraih kebahagiaan dan dengan apa engkau mendapatkan kepuasan
.
Dalam jiwamu terkumpul berbagai macam sifat, diantaranya sifat-sifat binatang jinak, binatang buas, pun demikian sifat-sifat malaikat, Maka ruh adalah hakikat jauharmu yang paling esensial, lainnya adalah unsur asing dan kosong telanjang
.
Maka yang wajib engkau lakukan adalah mengetahui hal ini, Bahwa bagi sifat-sifat itu ada ransom makananya dan kebahagianya, Kebahagiaan binatang jinak terletak pada makan, minum, tidur dan kawin, maka jika engkau merasa bagian dari mereka, kenyangkan perutmu dan puaskan KELAMIN JALANG MU ITU
.
Kebahagiaan akan dirasakan binatang buas ketika mampu menyerang dan melumpuhkan mangsa, kebahagiaan setan terletak pada makar, kejahatan dan tipuan, maka jika ENGKAU merasa bagian dari mereka, berbuatlah seperti yang mereka perbuat
.
Kebahagiaan para malaikat, ketika mereka hadir mengalami indahnya hadrat kesakralan keTUHANanku, bagi mereka tak ada jalan sedikitpun untuk amarah dan syahwat, Jika ENGKAU merasa bagian dari jauhar hakikat malaikat, berjuanglah mengenal asalmu sampai ENGKAU tahu jalan menuju Hadrat keILAHIanku (hadirnya kesakralan keTUHANanku), sampai ENGKAU bisa menyaksikan Jalal-KU (keagungan) dan Jamal-KU (keindahan), sampai ENGKAU mampu menjernihkan dirimu dari belenggu amarah dan syahwat, sampai ENGKAU tahu untuk apa sifat-sifat ini menjadi bagian darimu
.
AKU tidak menciptakan semua sifat itu agar mereka menawanmu, tapi AKU menciptakannya agar mereka menjadi tawananmu, agar bisa mendorongmu berjalan, yaitu kedua kakimu dan agar salah satunya bisa ENGKAU jadikan tunggangan sedangkan lainnya sebagai senjata hingga ENGKAU mencapai kebahagiaan
.
Jika ENGKAU telah sampai pada tujuanmu, maka tekanlah ia di bawah kedua kakimu dan kembalilah ke tempat kebahagiaanmu
.
Tempat itu adalah rumah bagi para khawas (orang-orang khusus) yang menyaksikan Hadirat KEILAHIANKU (al-Hadrah al-Ilahiyyah), sedang rumah-rumah para awam adalah tingkatan-tingkatan dalam syurga
.
ENGKAU sangat memerlukan dan mengerti makna-makna ini untuk bisa mengetahui sedikit jua tentang dirimu, Dan barangsiapa yang tidak memahami pada makna-makna ini, maka ia hanya mendapat bagian kepingan-kepingannya saja, karena hakikat yang sebenarnya terhijab (tertutup) baginya
--------------
(Tuak Lombok ilahi)



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 16:08:00 and have 1 komentar

1 komentar:

  1. Firman Allah Surah Fussilat ayat 53:
    Kami akan perlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di merata-rata tempat (dalam alam yang terbentang luas ini) dan pada diri mereka sendiri, sehingga ternyata jelas kepada mereka bahawa Al-Quran adalah benar. Belumkah ternyata kepada mereka kebenaran itu dan belumkah cukup (bagi mereka) bahawa Tuhanmu mengetahui dan menyaksikan tiap-tiap sesuatu?

    Bukan ayat 52 seperti yang dicatatkan di atas..
    Terima kasih atas perkongsian ilmu...

    ReplyDelete