_______________________________________
Oleh sebab itu dzikir nafas itu perlu, agar rasa dan hati MU itu bertalian langsung dengan Ku sehingga engkau dan aku saling terkait, saling mengikat dan menguatkan dalam perjalanan rasa dan hati Mu
_______________________________________
Sebelum bertafakur cobalah untuk berzikir dengan adab yang baik duduklah bersila dan letakan satu tangan di hati (dada), dan rasakanlah naik turunNya nafas Mu saat menyebukan kata 'HU' dalam hati Mu dengan lobang hidung sebelah kanan dengan nada yang lembut
_______________________________________
perhatikanlah bagaimana reaksi qalbu dan nafas Mu, Bayangan apa yang muncul..? rasa apa yg muncul..? lalu tolaklah, karna bukan itu yang engkau cari, perhatikanlah perbedaan-nya
_____________________________________
Bernafaslah dari dalam qalbu Mu yang terdalam, tanpa kata tanpa suara yang menyatukan antara ada dan tiada antara kosong dan isi, hingga engkau terasa tiada diantara kedua keadaan itu
_______________________________________
Rasakanlah nafas Mu adalah bagian dari udara yg meliputi alam raya ini sebelum engkau mampu keluar dari keadaan kosong dan isi, maka belum bisa nafas Mu itu meliputi alam raya ini
_______________________________________
Selanjutnya lantunkanlah dengan mengucap dalam hati Mu nan lembut kata 'ALLAH' ucapkan dengan lisan dan hati Mu beberapa kali melalui lobang hidung sebelah kiri, Rasakan kalimah itu masuk dalam qalbu Mu dengan gemetar, yang menegaskan bahwa diri Mu berada dalam hadirat ketuhanan KU yang Maha Suci, sehingga kesucian-Ku membias ke dalam hati dan rasa Mu
_______________________________________
Rasakan getaran, kerinduan dan kecintaan Mu itu semakin naik, yang merupakan sebuah karunia yang istimewa bagi semesta dalam diri Mu
_______________________________________
Lantas lantunkanlah kata 'HU' beberapa kali dengan nada dan cara yang sama dengan menyebut 'ALLAH' rasakan bahwa kalimah itu sedang membersihkan ruang dalam hati Mu, yang menegaskan keadaan Mu dalam ketiadaan (suci) dari segala kekotoran
_______________________________________
Perjalanan nafas mu itu kembali akan bergelombang, kembali ke samudra luasnya hati Mu yang ditandai dengan nafas yang meliputi alam semesta, nafas cinta dan kerinduan Mu berubah tanpa perubahan, bergerak tanpa pergerakan, berkata dan berbuat dalam DIAM, manakah yang lebih terasa...?!
_______________________________________
Terakhir lantunkanlah kedua kalimah itu "HU ALLAH" dengan lembut dan mesra melalui dua lobang hidung Mu, lalu rasakan kedua kelimah itu menjadi AHAD dan WAHID, menjadi gelombang dan samudra raya
_______________________________________
Tafakurilah tata cara pengenalan diri Mu itu lebih dalam, dan untuk menjaga jasmani dan rohani Mu dari sesuatu yang merusaknya
_______________________________________
Jangan engkau jadikan ilmu ketuhanan Ku itu hanya sebuah pajangan dan perdebatan, lebih baik engkau temukan dirimu dalam penyelaman ke hadirat Ku, hingga menemukan rasa dan Nur-Ku dari rasa dan hati Mu sendiri
--------------
(Tuak Lombok ilahi)
Oleh sebab itu dzikir nafas itu perlu, agar rasa dan hati MU itu bertalian langsung dengan Ku sehingga engkau dan aku saling terkait, saling mengikat dan menguatkan dalam perjalanan rasa dan hati Mu
_______________________________________
Sebelum bertafakur cobalah untuk berzikir dengan adab yang baik duduklah bersila dan letakan satu tangan di hati (dada), dan rasakanlah naik turunNya nafas Mu saat menyebukan kata 'HU' dalam hati Mu dengan lobang hidung sebelah kanan dengan nada yang lembut
_______________________________________
perhatikanlah bagaimana reaksi qalbu dan nafas Mu, Bayangan apa yang muncul..? rasa apa yg muncul..? lalu tolaklah, karna bukan itu yang engkau cari, perhatikanlah perbedaan-nya
_____________________________________
Bernafaslah dari dalam qalbu Mu yang terdalam, tanpa kata tanpa suara yang menyatukan antara ada dan tiada antara kosong dan isi, hingga engkau terasa tiada diantara kedua keadaan itu
_______________________________________
Rasakanlah nafas Mu adalah bagian dari udara yg meliputi alam raya ini sebelum engkau mampu keluar dari keadaan kosong dan isi, maka belum bisa nafas Mu itu meliputi alam raya ini
_______________________________________
Selanjutnya lantunkanlah dengan mengucap dalam hati Mu nan lembut kata 'ALLAH' ucapkan dengan lisan dan hati Mu beberapa kali melalui lobang hidung sebelah kiri, Rasakan kalimah itu masuk dalam qalbu Mu dengan gemetar, yang menegaskan bahwa diri Mu berada dalam hadirat ketuhanan KU yang Maha Suci, sehingga kesucian-Ku membias ke dalam hati dan rasa Mu
_______________________________________
Rasakan getaran, kerinduan dan kecintaan Mu itu semakin naik, yang merupakan sebuah karunia yang istimewa bagi semesta dalam diri Mu
_______________________________________
Lantas lantunkanlah kata 'HU' beberapa kali dengan nada dan cara yang sama dengan menyebut 'ALLAH' rasakan bahwa kalimah itu sedang membersihkan ruang dalam hati Mu, yang menegaskan keadaan Mu dalam ketiadaan (suci) dari segala kekotoran
_______________________________________
Perjalanan nafas mu itu kembali akan bergelombang, kembali ke samudra luasnya hati Mu yang ditandai dengan nafas yang meliputi alam semesta, nafas cinta dan kerinduan Mu berubah tanpa perubahan, bergerak tanpa pergerakan, berkata dan berbuat dalam DIAM, manakah yang lebih terasa...?!
_______________________________________
Terakhir lantunkanlah kedua kalimah itu "HU ALLAH" dengan lembut dan mesra melalui dua lobang hidung Mu, lalu rasakan kedua kelimah itu menjadi AHAD dan WAHID, menjadi gelombang dan samudra raya
_______________________________________
Tafakurilah tata cara pengenalan diri Mu itu lebih dalam, dan untuk menjaga jasmani dan rohani Mu dari sesuatu yang merusaknya
_______________________________________
Jangan engkau jadikan ilmu ketuhanan Ku itu hanya sebuah pajangan dan perdebatan, lebih baik engkau temukan dirimu dalam penyelaman ke hadirat Ku, hingga menemukan rasa dan Nur-Ku dari rasa dan hati Mu sendiri
--------------
(Tuak Lombok ilahi)
Posted by 16:01:00 and have
1 komentar
, Published at
Assalamu Alaikum Tuak.
ReplyDeleteSaya pernah mendengar perkataan langsung dari mulut seorang tua
" Nak,jikalau nanti aku meninggal kalian tidak usah repot memberi parfum atau kapur barus kepada jazadku karena Insya Allah jazadku tidak akan bau"
" Nak,setelah kalian sudah selesai menguburkan jazadku,tunggulah 1 jam.satelah itu gali kembali kuburku.jikalau jazadku yang terbaring dan terbungkus kain kafan masih ada maka berikan kepada anjing untuk memakannya"